Kemenangan gagal menghampiri Bimasakti Nikko Steel Malang. Mereka harus mengakui ketangguhan Garuda Flexi Bandung pada lanjutan Flexi NBL Indonesia Preseason Tournament 2011 tadi malam (27/9). Lewat babak tambahan waktu (overtime), Bimasakti kalah 54-61 dalam pertandingan yang dilaksanakan di gedung bola basket Bimasakti tersebut.Dengan hasil itu, tuan rumah harus mengubur impiannya melaju ke babak semifinal. Di sisi lain, Garuda hampir dipastikan melaju ke babak empat besar. Sebab, lawan mereka pada laga terakhir (29/9), Comfort Mobile BSC Jakarta, di atas kertas akan mudah ditundukkan.
Kekalahan tersebut jelas sangat mengecewakan Denny Sartika dkk. Sebab, inilah untuk kali kedua mereka kalah tipis melawan tim yang lebih mapan. Sebelumnya, Bimasakti hanya kalah enam poin melawan Aspac Jakarta walau sempat unggul beberapa kali.
Meski gagal ke semifinal, perjuangan Bimasakti patut mendapatkan apresiasi tinggi. Para fans yang hadir kemarin juga sangat puas terhadap semangat juang anak asuh Eddy Santoso itu.
Pada awal pertandingan, Garuda seolah mampu menang mudah. Namun, lewat kengototan pantang menyerah, Bimasakti mampu membalikkan kedudukan pada awal kuarter ketiga dan awal kuarter akhir.
Bahkan, saat pertandingan kurang 41 detik, Bimasakti masih unggul empat poin (50-46). Tetapi, keunggulan tersebut pupus saat guard Hendru Ramli menyamakan kedudukan lewat tembakan buzzer beater dua angka pada akhir laga.
Pada babak overtime, tensi pertandingan semakin meningkat. Beberapa kali pemain terlibat kontak fisik yang keras.
Bahkan, Hendru sempat akan baku hantam dengan shooting guard Bimasakti Made Indra Novrihadi. Untunglah, kerusuhan tidak merantak dan situasi bisa langsung di kendalikan. Dengan mentalitas yang lebih kuat, Garuda akhirnya memenangi pertandingan.
Rekrutan baru Garuda asal Aspac Vinton Nolland Surawi menjadi bintang kemenangan timnya. Dia mencatat double-double¸16 poin dan 16 rebound untuk membawa timnya meraih kemenangan.
Pelatih Bimasakti Eddy Santoso sama sekali tidak kecewa walau timnya kalah. Dia justru memuji anak asuhnya yang tampil luar biasa.
’’Mungkin, minusnya satu, tetapi perkembangannya empat kali lipat. Anak-anak tampil cukup bagus. Kredit poin yang luar biasa,’’ kata Eddy usai pertandingan. ’’Memang kami gagal ke empat besar, namun banyak yang bisa kami ambil. Terutama soal emosi dan kesabaran. Anak-anak harus bisa kontrol itu,’’ lanjutnya.
Eddy juga menyoroti minimnya akurasi free throw yang dibukukan timnya. Mereka hanya mencatat 39 persen memasukkan lemparan bebas. Padahal, Garuda mencapai 88 persen.
’’Anak-anak dilanda kecemasan. Ini yang menjadi catatan,’’ ujarnya.
Penampilan Bimasakti di Preseason Tournament memang cukup menjanjikan. Ini bisa membuat persaingan papan tengah pada seri reguler nanti semakin panas.
Sementara itu, Asisten Pelatih Garuda A.F. Rinaldo mengaku sangat gembira atas kemenangan timnya. Menurut dia, mentalitas anak asuhnya mengalami improve luar biasa jika dibandingkan dengan musim lalu. Apalagi, untuk kali pertama, Garuda bisa menang pada babak overtime.
(sumber : NBLIndonesia.com)Kekalahan tersebut jelas sangat mengecewakan Denny Sartika dkk. Sebab, inilah untuk kali kedua mereka kalah tipis melawan tim yang lebih mapan. Sebelumnya, Bimasakti hanya kalah enam poin melawan Aspac Jakarta walau sempat unggul beberapa kali.
Meski gagal ke semifinal, perjuangan Bimasakti patut mendapatkan apresiasi tinggi. Para fans yang hadir kemarin juga sangat puas terhadap semangat juang anak asuh Eddy Santoso itu.
Pada awal pertandingan, Garuda seolah mampu menang mudah. Namun, lewat kengototan pantang menyerah, Bimasakti mampu membalikkan kedudukan pada awal kuarter ketiga dan awal kuarter akhir.
Bahkan, saat pertandingan kurang 41 detik, Bimasakti masih unggul empat poin (50-46). Tetapi, keunggulan tersebut pupus saat guard Hendru Ramli menyamakan kedudukan lewat tembakan buzzer beater dua angka pada akhir laga.
Pada babak overtime, tensi pertandingan semakin meningkat. Beberapa kali pemain terlibat kontak fisik yang keras.
Bahkan, Hendru sempat akan baku hantam dengan shooting guard Bimasakti Made Indra Novrihadi. Untunglah, kerusuhan tidak merantak dan situasi bisa langsung di kendalikan. Dengan mentalitas yang lebih kuat, Garuda akhirnya memenangi pertandingan.
Rekrutan baru Garuda asal Aspac Vinton Nolland Surawi menjadi bintang kemenangan timnya. Dia mencatat double-double¸16 poin dan 16 rebound untuk membawa timnya meraih kemenangan.
Pelatih Bimasakti Eddy Santoso sama sekali tidak kecewa walau timnya kalah. Dia justru memuji anak asuhnya yang tampil luar biasa.
’’Mungkin, minusnya satu, tetapi perkembangannya empat kali lipat. Anak-anak tampil cukup bagus. Kredit poin yang luar biasa,’’ kata Eddy usai pertandingan. ’’Memang kami gagal ke empat besar, namun banyak yang bisa kami ambil. Terutama soal emosi dan kesabaran. Anak-anak harus bisa kontrol itu,’’ lanjutnya.
Eddy juga menyoroti minimnya akurasi free throw yang dibukukan timnya. Mereka hanya mencatat 39 persen memasukkan lemparan bebas. Padahal, Garuda mencapai 88 persen.
’’Anak-anak dilanda kecemasan. Ini yang menjadi catatan,’’ ujarnya.
Penampilan Bimasakti di Preseason Tournament memang cukup menjanjikan. Ini bisa membuat persaingan papan tengah pada seri reguler nanti semakin panas.
Sementara itu, Asisten Pelatih Garuda A.F. Rinaldo mengaku sangat gembira atas kemenangan timnya. Menurut dia, mentalitas anak asuhnya mengalami improve luar biasa jika dibandingkan dengan musim lalu. Apalagi, untuk kali pertama, Garuda bisa menang pada babak overtime.
0 komentar:
Posting Komentar